Tuesday 13 August 2013

The Power of Disappoint

Kecewa...kebanyakan orang sih mengaggap kecewa itu adalah hal yang negativ banget...
seperti di treat saya sebelumnya, jatuh lalu bangkit dan tertawa. Sama halnya dengan kekecewaan, buat suatu hal negativ itu menjadi hal yang sangat berpengaruh untuk masa depan anda. jadi energi yang kita keluarkan untuk melampiaskan rasa kecewa itu menjadi tidak sia-sia jikalau kita membuat suatu kekecewaan itu menjadi kekuatan untuk mencoba lagi maka sesuatu yang gagal menjadi sebuah keberhasilan.
Banyak anak muda jaman sekarang merasa sudah mengerti arti kehidupan namun sebenarnya tidak. Mereka belum mengerti tujuan hidup, makna segala sesuatunya, hanya menjalani saja tanpa tahu arah dan tujuan. Mengikuti keinginan orang tanpa mengerti apakah diri kita membutuhkan hal yang sama dengan orang lain apa tidak. Berjalan tanpa arah hanya akan membuang waktu dan tenaga, akhirnya yang terjadi adalah penyesalan. Sebaiknya dari sekarang, selagi masih muda mari kita berkarya dan mencari jati diri kita, jangan hanya sekedar mengikuti orang lain. Mencoba segala peluang untuk meraih kesuksesan dan jikalau gagal, jangan jadikan kegagalan tersebut menjadi akhir dari perjuangan kamu melainkan awal dari segalanya.
Saya teringat sewaktu masih kuliah semester 1, kebanyakan saya hanya mengikuti langkah teman saya dan mengabaikan tujuan sebenarnya saya berada dibangku kuliah. Setelah saya memperoleh hasil yang sangat buruk, saya sangat terkejut ternyata teman yang sering berjalan searah dengan saya memperoleh hasil yang baik dan tidak memperhatikan saya sama sekali. Menyemangati saya atas kekecewaan, membantu saya untuk lebih baik lagi, dan lainnya, yang membuat saya terkejut bahwa ternyata saya belum mendapat sahabat yang selalu ada diwaktu susah dan senang. Semua teman saya pergi disaat saya membutuhkan dukungan atas kekecewaan saya. Semakin lama saya bergumul atas kekecewaan ini yang membuat saya menjadi lebih paham arti persahabatan dan tujuan hidup, saya mencoba bangkit disemester 2 dengan metode belajar yang menurut saya lebih baik. Namun semua semangat itu runtuh seketika karena semua perubahan dan usaha yang saya lakukan tidak berbuah manis saat itu karena hanya menghasilkan nilai yang tidak jauh berbeda dengan semester lalu padahal usaha sudah maksimal. Saya semakin kecewa dan depresi. Takut yang saya alami dengan janji yang sebelumnya saya sampaikan pada orang tua agar lebih baik lagi dan lulus tepat waktu seakan sirna. Semua hal negativ sudah terbayang dibenak ini. Apa yang terjadi atas masa depanku nanti? Sebuah pertanyaan depresi yang terjadi padaku. Namun aku tersadarkan bahwa ada satu makna tersembunyi dari cobaan tersebut, yaitu sahabat yang mendukung disaat saya kecewa atas kehendak Tuhan. Sahabat tidak pergi dan selalu menuntun saya menjadi lebih baik lagi. Semangat untuk berjuang saya dapatkan lagi walaupun saya tidak begitu yakin apakah lulus sesuai target atau tidak.
Semenjak saya bergumul mencari arti dan tujuan hidup saya dijurusan ini, semangat itu tumbuh sangat membara untuk memperbaiki semua yang telah saya mulai dan mengakhirinya. Metode belajar memahami apa yang disampaikan dosen ternyata lebih efektif dari pada belajar sendiri dengan menghafal. Akhirnya IP saya dari tiap-tiap semester naik terus seakan grafik linier. Efeknya saya sampai sekarang masih bingung apakah ini mimpi atau khayalan. Saya dapat memenuhi target dengan IPK yang luar biasa. Semakin saya berfikir untuk memaknai arti dan tujuan hidup ini, semakin kita paham apa yang harus dilakukan setelah jatuh berkali-kali.

Thursday 8 August 2013

Hidup Bagaikan Anak Kecil

Pengusaha Muda
Banyak yang bilang kalau hidup ini berat...itu sepenuhnya benar, saya juga sudah mengalami banyak masalah dan pergumulan dalam hidup ini untuk menemukan tujuan dan jati diri saya.
Saudara - saudari juga pasti mengalami hal yang sama dengan saya, dan kita semua pasti berpendapat sama yaitu "Hidup itu Berat" jikalau pondasi kita lemah. Semangat...ya itu hanya sebuah kata namun sangat berpengaruh dalam hidup kita. Namun itu hanyalah sebuah teori saja dimana teori itu no ACTION is ZERO...
Saya sangat sering sekali terjatuh disaat memulai usaha kecil-kecilan, dalam hal akademik, dan hobi.
Sejak saya SD, saya termasuk anak yang bandel di keluarga saya, masih kecil namun sudah gemar cari duit.
Ya..dari modal Rp. 1000 saya dapat mengembangkan usaha saya yang saat itu cuma jualan kecil-kecilan sampai keuntungan perhari sampai mencapai  diatas Rp 20.000 ..Amazing bukan??di umur yang masih kecil sudah dapat menghasilkan begitu banyak duit saat itu..
Bermula dari Rp 1000 dengan membeli ke toko sembako sebanyak 20an buah permen dan saya menjual sangat laris dengan harga perbuahnya Rp 100. Semua itu berlangsung hanya 3 hari dan modal saya pun bertambah. Kemudian menambahkan bahan dagangan saya dengan kerupuk dan semua laris sekejab mata, padahal saya hanya berjualan di luar rumah dan mempunya saingan 2 tempat jualan yang berdekatan dan sudah sangat lama berjualan di sana. Tapi usaha saya cepat berkembang hanya dalam waktu 1 bulan dan menghasilkan banyak uang. Seperti yang saudara tahu, disaat kita masih pemikiran anak-anak dan kurang pengetahuan serta pengalaman, kita mungkin akan mendapatkan sesuatu, namun kita akan pasti meninggalkan sesuatu. Hal ini yang membuat keluarga saya cemas bercampur bahagia. Cemas karena study saya rada jeblok namun bahagia karena saya mulai mengetahui makna, tujuan, tanggung jawab, kedewasaan, pemahaman dalam hidup ini. Saat itu saya dapat mengajak orang-orang sekitar saya untuk join pada usaha saya sehingga menambah jumlah bahan jualan saya dan otomatis nambah keuntungan dan saya dapat menggaji 2 orang saat itu perharinya. Namun seperti yang saya katakan, orang pasti iri akan kesuskesan sekitar kita, karena akibat ulah saya..2 tempat yang berjualan disekitar kita sampai nutup usahanya...aku sedikit takut, namun apa daya saya tidak terpikirkan sampai sejauh itu.
Setelah saya memasuki kelas 6 SD, saya bertekad meninggalkan usaha ini dan mencoba mengejar ketertinggalan saya. Karena orang tua saya menuntut saya harus masuk kelas favorite di SMP ternama saat itu. Saya menyerahkan sepenuhnya usaha saya pada anggota saya, dan tidak diduga usaha saya itu bangkrut namun sudah balik modal. 
Dalam hati saya berkata, ya sudahlah yang penting modal sudah kembali dan saatnya fokus untuk study, sambil saya selalu menangis di kamar mandi atas kegagalan saya untuk membesarkan usaha tersebut. Saya fokus untuk UN dan menghasilkan nilai yang kurang memuaskan saya karena tidak dapat masuk ke kelas favorite. Saat itu sudah menjadi kebiasaan saya sampai sekarang memikirkan kesalahan dan solusinya dengan guyuran air dikamar mandi. Saya harus bangkit dan mengejar cita-cita saya yang saat itu tidak tau akan menjadi apa, cita-cita saya hanya mengikuti orang lain..istilahnya ngekor,orang mau jadi apa ya saya ikut..
Singkat cerita saya mempunyai prestasi di SMP yang lumayan, yaitu hanya masuk 10 besar dikelas. Saat-saat menentukan dalam hidup saya adalah saat UN SMP. Oh my God...hasilnya tidak memuaskan dan tidak diterima di SMA favorite manapun..saya sangat kecewa terhadap diri saya, dan terlebih orang tua saya yang menyindir nilai saya dan memarahi saya terus menerus. Ingin rasanya bunuh diri namun itu tidak ada gunanya..
Akhirnya saya masuk ke SMA negeri yang kata orang SMA terjelek saat itu yaitu tempat orang tawuran dan merokok. Saya semakin takut karena saya termasuk anak alim..hahahaha
Ternyata saya ada teman dari satu komplek sebanyak 3 orang yang sekolah di sana juga.  Namun ternyata orang tua kami berencana hanya membuat SMA saya ini sebagai batu loncatan. Maksudnya saya dan teman-teman saya hanya bersekolah 1 semester dan dipindahkan ke SMA favorite namun kelas reguler dan saya hanya dapat menuruti kemauan orang tua.
Saat hari pertama masuk sekolah seperti biasa saya langsung bolos padahal saat itu pembagian kelas sementara dan saya pasti ketinggalan informasi. Hasilnya adalah ternyata besoknya saya MOS dan tidak bawa apa-apa sampai dimarahi kakak kelas, parahnya lagi saya asal masuk kelas gitu aja. Hari ke-2 MOS saya tidak masuk sekolah sampai MOS selesai..hahaha Koplak
Ternyata ada seleksi umum untuk masuk kelas unggulan..baru tau gueee..hahahha
saya takut sekali karen disekitar saya anak-anak berndalan semua, karena takut ya saya kasih semua jawaban saya sama mereka. Alhasil kami semua masuk ke unggulan...lucuuu banget,..hahaha
Namun seperti film 3idots, Siapa yang kuat itulah yang bertahan. Setelah 1 semester terlewati mereka semua dipindahkan ke kelas reguler dan saya sangat shock karena saya berada diperingkat rendah.
Padahal itu hanya hasil sementara namun orang tua saya tetap saja membuat saya semakin down dengan nyindir peringkat saya disaat saya salah melakukan susuatu. Saya hanya bisa pasrah, seperti anak kecil "Disaat Anak Kecil Terjatuh, Menangis, dan Langsung Bangkit dan Tertawa" itulah prinsip saya sampai saat ini. Hingga saya keterima di PTN ternama di Semarang dan Yogyakarta, namun melihat kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, terpaksa saya memilih PTN di semarang yang lebih murah dari pada Yogya.Oh ya..saya lupa ngasih tau kalau saya berasal dari Sibolga, Sumatera Utara..haha
Yapss...semester 1 dan 2 saya berbuat ulah lagi menjadi pengusaha penjual pulsa hahaha, hasilnya lumayan untuk nambah uang jajan karena saat itu link adalah penentu segalanya. Karena saya jurusan T.Sipil dimana dituntut mengerjakan tugas sejibunnnn dan asistensi ke dosen sangar, saya pun menutup usaha saya dan yang membuat saya down adalah IPK saya selama 2 semester hanya 1,6an..Gila banget, padahal usaha sudah maksimal. Saya bingung, down, stress, takut, kecewa semua campur aduk. Bagaimana perasaan orang tua saya di kampung?..Kapan saya lulus yang sebelumnya mempunyai target 4 tahun...Semakin menggila saja hidup ini. Saya selama ini ternyata belajar hanya sekedar belajar tanpa memahami, karena sangat kesal dan berusaha mencari solusi di kamar mandi seperti kebisaan saya dan bertekad di semester 3saya tidak perlu buku dan tidak perlu belajar dan hanya memahami pelajaran disaat dosen menerangkan saja. Hasilnya mengejutkan sampai sekarang saya seperti mimpi saya dapat memenuhi janji saya IPK > 3 dan hampir lulus. Uniknya saya menjadi konsultan gratis sama teman saya yang sedang membuat kelompok usaha jualan makanan ringan di kampus saat semester 4-5. Mereka sangat senang menurutin metode cara berjualan saya dan hasilnya sangat lumayan.
Kendalanya datang disaat saya semester 7, Whats the hell..lagi KKL di Bali saya terpaksa down lagi dan harus pulang dikarenakan ayah saya meninggal dunia. Gila saya dituntut di usia muda menggantikan karakter dia menangani keluarga saya, sedangkan saya belum cukup bijak dalam hal itu. Yang membuat saya bangkit adalah kata-kata terakhir ayah saya disaat sakitnya sudah sangat parah dan hanya saya yang pertama kali ditelponnya hanya untuk nanya kabar dan mengucapkan kata "BOS" dalam hidup saya pertama kalinya. Saat itu saya hampir nangis dan nyaris terjatuh di tempat Kerja Praktek saya di lantai 8. Saya menjadi mengkhayal yang aneh-aneh akan masa depan saya dan ayah saya. Lebih gila lagi, disaat beliau hampir menghembuskan nafas terakhir, dia bertelefon ke rumah dan menasehati semua orang rumah kecuali saya yang tidak mendapat kata-kata perpisahan. What???apa maksuda dari semua ini? Bingung merajai hatiku, dan aku pulang melihat tubuh yang terbujur kaku di peti mati itu tanpa menangis. Dasyatnya saya dapat menguasai situasi dan memeluk serta menasehati ibu saya dan kakak saya tertua serta adik-adik saya tanpa air mata setetes pun.
Saya sudah dapat kunci jawaban dari semua maksud ayah, hanya saya yang akan dapat menghandle semua tugas dia. Saya yakin itu. Saya hampir bertekad tidak mau pulang ke Semarang dan meneruskan study saya dan lebih memilih kerja serta menjaga ibu saya yang sedang sakit-sakit juga. Ini hidup sangat berat dan saya tidak tau kedepannya dapat tetap semangat atau tidak. Di saat seperti inilah kita diuji dan teman kita diuji. Ternyata masih ada yang peduli akan hidupku, sahabat-sahabatku memarahi dan menuntut aku menyelesaikan semua yang sudah saya mulai di jurusan saya.
Hidup itu memang pahit, berat, semua campur aduk. Namun semua masalah pasti ada solusinya. Look at around dan kamu dapat bersyukur dan ikhlas menjalani hidup ini. Ingat kita masih punya Tuhan yang selalu ada untuk kita, Keluarga dan sahabat yang selalu menyemangati kita.
jangan pernah menyerah atas kegagalan kita, karena kegagalan bukan dari akhir segalanya namun di saat kita berhenti berusaha adalah akhir dari segalahnya.

Thanxxx